Cacala

Huruf, buat gue bak lukisan, ada diskursus sensualisme seperti wanita cantik disana, garis lurus, lengkung dan lingkaran bentuk.

Gue enggak nuliskan segala keindahan khayali belaka, disela perjalanan hidup mungkin ada sejarah yang enggak bikin nyaman atau ada yang bikin suka, tapi semuanya justeru mbentuk diri gue seperti sekarang ini.

Maka itulah gue tuliskan sarwa perasaan yang menyimpulkan setiap detail keadaan itu, nyaman atau ngganggu, suka atau benci, puas atau kecewa, benar atau salah, adil atau curang, semuanya gue catat dalam keindahan bentuk lingkar, lengkung dan garis sebagai huruf.

Gue jadikan semuanya cantik, secantik penantian yang gue rasakan di dalam dada yang benihnya udah tumbuh jadi pohon yang berbuah anggun nan segar.

Erotika yang muncul dari pemaknaan subyektif atas gabungan kata yang tertangkap oleh mata pembaca biarlah diterjemahkan oleh kedalaman pikiran, perasaan dan perhatian serta kepedulian pembaca dalam mbentuk dunianya sendiri.

Yang gue tampilkan semata-mata hanyalah rangkaian kalimat yang tertata secantik mungkin dari dunia gue, untuk gue share ke dunia lainnya.

Bukan sebagai opini atau pendapat, akan tetapi lebih kepada cerita dari seorang sahabat dengan sudut pandang dari dunia yang berbeda.

Gue juga bukan pecinta wanita, tapi seperti orang pada umumnya yang suka bercerita tentang wanita dan nyoba  nggambarkan segala misterinya, hanya sekedar terjemahan atas perasaan, bukan tafsir, tapi terjemahan subyektif.

Satu-satunya masukan yang pingin gue sampaikan ke semuanya adalah, "mulailah menyimak secara anggun", itu aja.

DIA yang pantas disebut sebagai: permaisuri istana langit, penghulu bidadari, lembar naskah langit, gadis dari kampung langit, jiwa, perawan suci, bunda pengaduan, kekasih hati, sang wanita, isteri, wadah ruh, benih pengetahuan, bekal surgawi, terjemah takdir, perawat amanah sang Raja, wujud kalimat, kebun khuldi, ibu susuan nebula.

tentang dia yang mensucikan hati dan menjadi sebab kelancangan dalam menafsirkan percumbuannya manusia, hanya untuk sepasang pengantin, pria dan wanita - demi diri.

Hukum, Sastra, Psikologi, Filsafat dan Aritmatika memang cantik, punya energi yang anggun banget kalo elaborasinya sinergis.