Minggu, 07 Oktober 2012

rahasia purnama

rahasia purnama

nggak ada yang tau rahasia purnama, kecuali malam dan serigala, kemana angin saat keduanya sedang asyik?

"angin lalai dalam permainannya sendiri, dia kesepian ketika para pengantin tengah bercumbu", berkata serigala malampun menyahut, "serigala amat sahaja, buruk di legenda tapi jujur dia bercerita"

"aku bangga berteman malam, selalu menjadi selubung seketika lolongku, dia pahami rapuh geramku", imbuh serigala

"sementara aku selalu hadir, meski bermain tapi ada mengisi, bagaimana bisa aku belum mengerti", tanya angin malam menanggapi dengan tanya, "duhai angin teman terkasih, mampukah kau capai rembulan?"

"bahkan kala kau membadai, kau hanya berputar dan bermain datar di bumi", serigala menambahkan

"wahai sobat yang saling menyahut dalam gelap, sudikah kalian sampaikan rahasia purnama?", tanya angin pada keduanya.

"duhai angin yang senang beritakan segala, rahasia purnama itu seperti burukku hanyalah legenda"

"duh angin, teman seiring malam, rahasia yang kau cari bukan pada purnama, melainkan pada lolonganku ialah ratap sejati", demikian serigala berkata.

"apa yang terjadi dibalik derita, wahai sobat yang bersahaja?" tanya angin pada serigala.
malam menyahut, "taukah engkau wahai anginku, siapa mereka yang dimangsa serigala?"
"merekalah domba ternak manusia", jawab angin kepada malam.

"itulah sebab aku meratap, sahajaku mencatat kerapuhanku dalam geram, duh angin penyejukku dikala purnama", imbuh serigala.

"kucoba mengerti maka berilah sekedarnya sarwa legendamu, sobatku sahaja" angin mulai tenang bertanya.

"memangsa domba adalah kodrati, mereka yang tertangkap adalah si sakit, mereka yang lemah karena dijauhi kumpulannya, mereka yang sombong mempermainkan gerakku, mereka yang tak percaya pada kumpulannya. itulah dia yang dapat kumangsa", jelas serigala sembari menarik nafas dalam.

malam tak pernah membela serigala, namun dia bersedia bersaksi demikian katanya, "sahabatku yang sahaja itu tidak pernah membunuh bayi pertama, kenyataan itulah yang selalu dia sampaikan kepada purnama".

angin malah semakin penasaran dengan maknanya, "apa maksudnya bayi pertama?"

"tidaklah semua hal harus jelas keadaannya, melainkan kepercayaan sejati yang mestinya mendasari penilaian", serigala menunduk, menyesal tak mampu menjelaskan arti 'bayi pertama dan mangsa'.

"bila demikian tak mengapa lah duhai sahabat, aku malah berjanji dalam diri, akan kuusir mendung kala purnama agar engkau tak terganggu oleh hujan bahkan gerimis hingga senantiasa berbagi dengan purnama".

dan rahasia purnama tetap terjaga, tak terungkap makna 'bayi pertama', tapi semua berjalan dengan pemahaman, pengertian dan saling percaya, dalam wilayah kodrati yang utama
oleh: Agung Pramono

0 Opini:

Posting Komentar

silakan komen selama isinya nggak nyangkut SARA atau hal sensitif lain - karena saya sendiri nggak punya pengetahuan-nalar-logika yang mumpuni buat njaga agar nggak keluar jalur.