Bisik Timang Susuan Gendhuk
Nduk, suatu saat bila kamu kasih semuanya dengan perasaan nggak bisa ninggalin seseorang dan kayak nggak ada gantinya atau kamu nggak mau ada yang nggantikan dia... itu sayang, nduk – bukan cinta, nduk, bukan cinta – inilah yang membutakan.
Cinta itu akrab, betapa seringnya kedekatan tapi ndak terasa waktu sudah dan terus berjalan, kamu akan temukan banyak kekosongan dirimu yang selalu dia isi begitu aja tanpa diminta dan kamu menerimanya sebagai bagian dari caramu mengisinya.
Mungkin kamu pikir itu ’pelarian’ dan merasa terhibur dengan bisa membuang dan melupakan ketidaknyamanan juga kekosongan, bukan – malah sebetulnya kosong itu sudah keisi, muncul sebagai kenyamananmu juga keceriaan.
Banyak yang nawarkan pilihan tapi ndak akan memuaskan, coba sadari maka sebetulnya sudah kamu temukan yang tepat.
Ndak ada beban apalagi ketakutan, semuanya berjalan bebas dalam kehormatan dan alami, ndak akan ada kegenitan, rayuan, godaan apalagi birahi... semua terasa biasa tapi kamu akan heran bahwa kamu terus bisa berjalan kedepan tanpa hambatan yang sulit dan menyita waktu, tenaga atau pikiran – semua mampu kamu atasi.
Kamu akan punya waktu banyak buat dirimu sendiri, nduk – sebagai dirimu sendiri tanpa perlu berkaca kepada orang lain yang mungkin menjadi figur dari orang lainnya.
Cinta itu bukan pikiran yang disimpulkan apalagi perasaan yang diperbandingkan, yang jelas dia bikin kamu hidup – bukan suka, bukan tertarik, bukan sayang – tapi hidup.
Yang muncul bukan perasaan senang, nduk... malahan tenang.
Keasyikan yang ngilangin gitu aja kayak mata air, ndak butuh birahi dan kamu ndak akan mabuk kepayang... hidup, nduk... hidup.
oleh: Agung Pramono
0 Opini:
Posting Komentar
silakan komen selama isinya nggak nyangkut SARA atau hal sensitif lain - karena saya sendiri nggak punya pengetahuan-nalar-logika yang mumpuni buat njaga agar nggak keluar jalur.