Minggu, 22 Agustus 2010

Kebenaran Atas Kebenaran

Kebenaran Atas Kebenaran

Kenapa manusia diberi tugas menyampaikan risalah? Karena pada saat setelah penciptaan hanya Adam-lah yang mampu menyebutkan nama-nama sedangkan mahluk-mahluk lain tidak mampu.

Karena itulah yang harus menyampaikan, yang diberi amanat, yang dipercaya, dan wajib menyampaikan adalah yang berilmu, dimana dia dapat menyampaikan dengan jelas melalui ”bahasa” sehingga dapat memberikan gambaran bagi mahluk lainnya.

Menyebut nama-nama atau sebutan atau bahasa, merangkai kata untuk menjelaskan ilmu pengetahuan yang ada.

Bukan hanya mengerti – karena Iblis sekalipun, akantetapi paham dan tahu atau sadar apa yang dikatakan.

Selain manusia maka pesan itu adalah tidak benar dan pasti berujung sesat.

Mahluk yang mampu menyebutkan nama-nama pasti berilmu, dan ilmu itu pastilah indah dalam rangkaian kata, tidak mungkin melanggar aturan apalagi membongkar untuk membentuk aturan baru.

Ilmu (ia) pastilah halus, namun ialah juga yang menjadi sebab mengapa ALLAH menyebutnya sebagai ”sebagai yang disebutkan” atau ”yang disempitkan dadanya” dan mereka pasti tahu bila mereka memang sesat.

Mereka yang tidak berilmu tidak tahu arahnya, dan mereka yang membentuk aturan oleh karena sesungguhnya dipenuhi ketakutan untuk tidak dapat bertahan hidup sehingga mengatasnamakan kenyataan yang tidak wajar sebagai alasan, namun mereka yang berilmu meski sesat memberi kebenaran sebagai musuh kesadaran.

Ilmu yang benar diperhadapkan dengan pengetahuan yang benar, nalar atau logika diperlawankan dengan intuisi.
oleh: Agung Pramono

0 Opini:

Posting Komentar

silakan komen selama isinya nggak nyangkut SARA atau hal sensitif lain - karena saya sendiri nggak punya pengetahuan-nalar-logika yang mumpuni buat njaga agar nggak keluar jalur.